Vonis hakim siang tadi dalam sidang perkara kasus penistaan agama, memang telah memutuskan Ahok bersalah dan dihukum 2 tahun kurungan penjara dan langsung memerintahkan agar Ahok segera ditahan.
Ahok pun langsung digiring ke Lapas Cipinang dengan pengawalan ketat.
Tak puas dengan vonis hakim, massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mendatangi Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Selasa 9 Mei 2017.
Bahkan, kehadiran massa kini menutup Jalan Raya Bekasi Timur, tepat di depan Lapas Cipinang.
Dengan brutal, para pendukung Ahok menuntut agar terpidana penista agama itu dibebaskan.
Berdasarkan pantauan di lokasi, massa sudah mulai anarkis. Mereka melemparkan botol air mineral ke arah Lapas tempat terpidana Ahok ditahan.
Tak hanya itu, massa pro Ahok juga mencoba merobohkan pagar Lapas.
"Ini bentuk ketidakpuasan kita terhadap vonis yang dijatuhkan hakim," kata salah satu orator dari atas mobil komando.(pi)
Berikut videonya.
#Salam2TahunPenjara Inilah FAKTA Sifat Asli Ahok dan Pengikutnya Melawan Hukum Malah Mau Rubuhkan Rutan Cipinang pic.twitter.com/rQUsRFYTkY— Presiden Kembar (@PresKembar) May 9, 2017
Kelakuan para Ahoker:Pagar rutan digoyang! Viralkan! @ZaraZettiraZr @NetizenTofa @TerorisSocmed @SiBonekaKayu @DivHumasHansip @CondetWarrior pic.twitter.com/7GPLBx4tHX— Pembela Kebenaran (@pesanbenar) May 9, 2017
Kebrutalan pendukung Ahok yang selama ini berkoar-koar menghina rangkaian aksi bela Islam sebagai tindakan radikal dan melawan hukum, membuktikan bahwa para pendukung Ahoklah yang jelas melawan hukum dan sangat brutal.
Aksi bela Islam tidak merusak dan mengotori jalan. Sementara aksi meminta agar Ahok dibebaskan, apalagi dengan melempar gelas plastik dan menggoyang-goyangkan pagar dengan kuat jelas merupakan tindakan pemaksaan kehendak yang brutal dan ngawur.
Kasus penodaan agama bukan persoalan mayoritas minoritas. Ahoker harus tahu itu.
Sudah semestinya pendukung Ahok berhenti memaksakan kehendak untuk membebaskan seorang penista agama dan belajarlah bersikap ksatria menerima kekalahan dan kesalahan.
Berikut komentar seorang netizen.